HOMESCHOOLER Mom

Foto saya
a mom of homeschool twinnies (boy and girl), an ex architect, a lecturer, a crafter, and a children book's author and illustrator. loves drawing, crafting, illustrating, making pretty things..

Hi there...

Thanks so much for taking time out of your day to stop by my little space! i am happy to share my daily activities (homeschooling, green living, writing, ilustrating & crafting) and hope you enjoy it...

-Dini-

dkwardhani@yahoo.com



Jumat, 12 Juni 2015

-Keni & Komik-

Keni (menuju 7th) memang suka menggambar, tapi ternyata bukan hanya sekedar menggambar biasa. Keni suka sekali membuat komik dan dia belajar semua ini secara otodidak. Saya tidak pernah mengajarinya. Keni bisa membuat komik di kertas apa saja (bahkan di kertas bergaris, di notes), kapan saja (pagi, siang, sore, malam), dalam suasana apapun grin emotikon
Herannya, tidak pernah bosan dan selalu ada saja ide yang digambarnya.

Membuat komik dimulai dengan menyiapkan kertas, kemudian Keni akan membagi-bagi kolom komik dengan begitu saja (sepertinya tanpa beban dan tanpa berpikir keras untuk menentukan kolomnya). Setelah itu ia akan membuat gambar demi gambar di tiap kolom juga percakapan dan situasinya. Saat awal membuat komik, kolom storyboardnya hanya sedikit (4 kolom) lama kelamaan gambarnya semakin kompleks (lihat foto). Itulah proses belajar smile emotikon
Tema-tema komiknya sangat beragam namun kebanyakan yang disukainya tokohnya adalah anak perempuan. Ada tentang kelahiran-meninggalnya seseorang, berenang, aktivitas harian, berwudhu, menemukan berlian dll. Unik-unik gambarnya grin emotikon










Saya simpen di sini, buat kenang-kenangan. Siapa tahu nanti Keni ingin lagi melihat karyanya yang saat ini berserakan entah di mana saking banyaknya.



Story Telling Permukiman Ramah Lingkungan

Dikerumuni kurang lebih 100an anak usia 4-5th itu seru banget ^^b

Alhamdulillah atas undangan Puslit Perumahan dan Permukiman, Kementerian PU, saya dan mb Watiek Ideo bergembira ria bersama kurang lebih 100 anak dari berbagai Taman Kanak-Kanak di Bandung. Kami melakukan banyak hal-hal seu. Acara kami buka dengan penayangan video Perjalanan Air, dilanjutkan Read A Loud cerita Panen Hujan di selingi menyanyi Tik Tik Bunyi Hujan, demo membuat saringan sederhana untuk air hujan, pengenalan takakura dan kegiatan seru lainnya.



Tantangan paling besar kami adalah rentang perhatian adik-adik kecil ini sangat pendekgrin emotikon

sehingga sempat terjadi kehebohan di sana sini. Tapiii, ternyata ada satu kegiatan yang membuat adik-adik super duper antusias dan berhasil membuat mereka tenang... kegiatan itu adalah COMPOST ART. Yeaaay!!!


Senangnya, menggambar dengan media sampah ini cocok banget jadi klimaks untuk acara kami. Lihatlah hasil karya-karya mereka, luar biasa bukan? Kami pun tak menyangka adik-adik kecil ini ternyata piawai sekali menuangkan imajinasi dan bermain warna dengan media sampah organik. Bahan-bahan tak terpakai seperti kulit kacang, sisa potongan sayur-mayur, rempah-rempah, sampah daun dan juga bunga-bunga menjadi masterpiece yang indah di tangan-tangan kecil mereka. MasyaAllah, takjub juga dengan hasilnya.
Dan ternyata, setiap anak membawa pulang 1 buku SAHABAT BUMI, wow.. penulisnya happy banget donk. Terima kasih yaa Puslitbang Perkim atas semuanya, semoga kita bisa kolaborasi lagi dalam acara yang lebih seru.




Ayo siapa juga mau mencoba membuat compost art di rumah?



Compost Art Kader Cilik Kampung Glintung

Hari Minggu yang lalu, saya bersama adik-adik kader cilik Glintung Go Green - 3G bersama-sama membuat karya COMPOST ART, sebagai bagian dari pengenalan composting dengan menggunakan KERANJANG TAKAKURA. Ini adalah karya-karya mereka, sebagian di antaranya sangat unik dan cantik. Sayang sampah yang terkumpul kurang beragam tekstur dan warnanya. Tapi tak apa, walau dengan bahan terbatas ternyata adik-adik Kader Cilik Glintung juga mampu berkreasi dengan amat kreatif. 

Aih, apalagi itu compost art? Compost art adalah sebuah karya seni dengan menggunakan bahan-bahan sampah organik. Biasanya berupa lukisan dari beragam sampah dapur, dedaunan kering, biji-bijian, kulit buah, sayur mayur dan lainnya.

Langkahnya :
1. siapkan sampah organik dengan berbagai tekstur dan warnak
2. siapkan kertas (bisa A4 atau A3)
3. ajak anak-anak membuat lukisan, compost art tidak perlu di lem karena memang tujuannya untuk membuat kompos.
4. bebaskan kreasi mereka, have fun!
5. dokumentasikan
6. kenalkan keranjang takakura
7. ajak anak-anak memasukkan lukisan ke dalam keranjang setelah didokumentasikan

Melalui Compost Art ini setidaknya memberikan banyak ide sebelum membuang sampah organik menjadi pupuk kompos. Mengurangi sampah lainnya juga banyak sekali caranya. Sehingga manfaat dan kreasinya bisa kita dapatkan. Dengan demikian kita membantu mengurangi sampah untuk dibuang, karena dapat dijadikan kompos untuk tanaman jika berupa sampah organik, menularkan kreasi Compost Art pada sekitar dapat dilakukan juga agar sekitar kita terbebas dari sampah yang terus menumpuk dan membuat bau. Alam bersih, udara sehat, seninya pun dapat. (http://kaltim.tribunnews.com/2014/11/30/compost-art-seni-mengolah-sampah-yang-indah)

Silahkan kunjungi https://www.youtube.com/watch?v=P8TkHMo6frI untuk melihat pameran compost art pada acara Green Building Conference and Expo 2013-CompostArt. Acara ini diadakan tahun lalu di Gedung Jakarta Convention Center (JCC).

Big thansk to Tasyah Istitika Utari untuk fotonya.

Yuk jadi #SAHABATBUMI






you might also like these stories

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...