HOMESCHOOLER Mom

Foto saya
a mom of homeschool twinnies (boy and girl), an ex architect, a lecturer, a crafter, and a children book's author and illustrator. loves drawing, crafting, illustrating, making pretty things..

Hi there...

Thanks so much for taking time out of your day to stop by my little space! i am happy to share my daily activities (homeschooling, green living, writing, ilustrating & crafting) and hope you enjoy it...

-Dini-

dkwardhani@yahoo.com



Selasa, 13 Oktober 2015

Komposter Gerabah (Pottery Composter)

Halloooo.....



Beberapa waktu lalu Takakura di rumah tiba-tiba muncul belatung cukup banyak, hiiiii agak-agak geli kaaan?
Nah, sebelumnya memang sudah ada ide beli gerabah gede di Betek Dinoyo. akhirnya dieksekusi deh. 
Komposter gerabah ini so simple, asik, dan mudah. Takakuranya tetap saya pakai, tapi dibersikan dulu dari para belatung.

Caranya :
1. Cukup sediakan pot gerabah ukuran besar, minta dilubangi bawahnya sama tukangnya.
2. Taruh serutan kayu, serbuk gergaji atau sekam (atau ya bukan dan) sebagai alas.
3.Taburkan sedikit tanah kemudian masukkan sampah organik (saya masukin juga bekas takakura yang berbelatung itu tadi)
4. Kemudian tutupi dengan tanah. Kerena tanahnya kering akibat musim kemarau maka kita perlu melembabkan tanah juga komposnya tadi dengan cara siram dengan air gula jawa atau air cucian beras. Ini juga bermanfaat untuk mengaktivasi mikroorganisme pengurai.
5. Setelah itu bagian atas sendiri tutupi dengan daun-daun kering, tujuannya untuk mempertahankan kelembaban agar proses fermentasi bisa berjalan baik. Karena kompos yang bagus itu tekstur dan kelembaban seperti tanah hutan.

Kenapa pakai gerabah bukan drum plastik? Karena gerabah lebih bernafas. Kaya bedanya kendi sama botol air mineral gitu deh.
Ga usah dipanen ya bisa, maksudnya dipakai terus sebagai komposter. Atau dipanen setelah penuh. Panennya ga perlu semua, sisakan sebagian utk penguraian selanjutnya.

Selamat mencoba ^^ alhamdulillah saya sudah panen dalam 15-20 hari







#kompos #komposter #kompostergerabah#sahabatbumi #dkwardhani #ibuaditdankeni

8 komentar:

  1. Salam kenal Mbak Dini. Artikelnya menarik! Kalau untuk sampah dapur basah semisal sisa sayur bisa nggak Mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mbak... sangat bisaaa, cuma perlu ditiriskan beberapa saat sebelum masuk ke sini

      Hapus
  2. Mbak knp yg takakura bs belatungan yaa? Dan yg ini pasti enggak kah mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena lembab dan kurang diaduk/kurang diangin-angin. ini juga berbelatung kok mbak tapi karena di luar (di pekarangan) jadi saya ga jijik hehehe...

      Hapus
  3. Kalau kena hujan boleh gak?

    BalasHapus
  4. Kerabahnya harus di tempatkan di bawah naungan (tdk boleh kena sinar matahari dan air hujan)?
    Bawah kerabahnya di lobangi, apakah serbuk gergaji atau sekamnya tdk berceceran keluar?

    BalasHapus
  5. Kak, disiram air beras nya itu smpai brp banyak ya? Harus rutin disiram air juga ngga? Makasih banyak sebelumnya

    BalasHapus
  6. Mohon tanya.. paling atasnya setelah ditutupi daun2 agar lembab, harus ditutup pakai papan atau sejenisnyakah? agar tikus atau kucing tdk iseng memporak porandakan proses kompos.. mohon info, sebelumnya terima kasih

    BalasHapus

you might also like these stories

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...