It was an awesome weekend.. last Sunday I learned a new craft that is crocheting.. :)
Maybe some of you know me as a felt crafter..but nothing more exciting than trying a new thing.. it was a lot of fun.
I learned crochet from my friend Wiwid Wurya and of course my mom.
start from zero.. I learned simple crochet ^^
and in the end of the day I was able to make a crochet brooch/headband.. so proud of my self ^^
so.. lets try a new craft.. it will sharpening your skill ^^
HOMESCHOOLER Mom
- DK Wardhani (Dini)
- a mom of homeschool twinnies (boy and girl), an ex architect, a lecturer, a crafter, and a children book's author and illustrator. loves drawing, crafting, illustrating, making pretty things..
Hi there...
Thanks so much for taking time out of your day to stop by my little space! i am happy to share my daily activities (homeschooling, green living, writing, ilustrating & crafting) and hope you enjoy it...-Dini-dkwardhani@yahoo.com
Selasa, 28 Februari 2012
Jumat, 24 Februari 2012
My Book on Book Store
Nothing more enchanting than seeing our book on a shelf in a Book Store.. I captured some picture of them and share it with you.
Maybe some of you just wondering who am I? I am just an ordinary mom of my twinnies (they are one of my inspiration's resource)
and... I am a children book writer and a craft writer.. and also i am a toys designer on capungmungil
Comfy Car-Busy Boat (elexmedia) on Gramedia - Malang
Math Craft (Sahabat Ufuk) on Toga Mas Malang
and... I am a children book writer and a craft writer.. and also i am a toys designer on capungmungil
Rabu, 22 Februari 2012
My Cute Cushion_ not for sale
Yellooooowwww.... I am so happy that my book "flanel untuk Make Over" is Reprint for the Second Edition. Alhamdulillah ^^
So how can i get overed to write the book? simply because of these all cute cushion on my facebook.
So crafters.. keep on crafting, you never knew what will happen next.. keep doing your best, your opportunity will open wider! Happy Crafting :)
Selasa, 14 Februari 2012
Capungmungil on Indonesian Crafter's Blog
It's really an awesome interview.. I get interviewed by Indonesian Crafter for Crafter of the Month (CotM) first Edition.. it's such an honour. Yeaaah.. I am one of the Indonesian Crafter's Admin. I founded Indonesian Crafter Group on FB about 2 months a go.
Now we a have almost 200 member. It is a lot of fun.
Spesial thanks to Dini Kunianing, a girl behind Indonesian Crafter's Blog
Craft + Toys + Education = Edutoys from Capungmungil
Minggu kedua setiap bulan blog ini akan diisi dengan profil salah satu member Indonesian Crafter atau biar keren sebutannya Crafter of the Month aja yah. Edisi pertama CotM (Crafter of the Month) ini dibuat khusus untuk pelopor grup IC, Mommy Dian Kusuma Wardhani atau biasa dipanggil Dini dengan brand-nya Capungmungil.
Member IC mungkin sudah banyak yang kenal dengan ibu dari dua orang anak kembar ini. Sarjana Teknik Arsitektur ITB ini adalah dosen di Universitas Brawijaya Fakultas Teknik yang mulai mengajar sejak awal Januari 2008. Ibu dari si kembar Keni dan Adit ini sudah memulai debut pertamanya menjadi seorang crafter sejak akhir tahun 2007, jadi saat mulai hamil sudah mulai mengerjakan karya pertama craft-nya hingga sekarang. Sekarang lebih konsentrasi untuk menulis buku anak (buku cerita dengan ilustrasi dari bahan flanel). Karyanya yang dikenal adalah mainan anakedutoys yang terbuat dari bahan kain flanel.
Berikut sedikit hasil wawancara yang menyengkan dengan owner Capungmungil di Sabtu sore.
Dulu pertama kali ketika memutuskan untuk memasuki dunia craft, apa karya pertamanya? Dan kenapa memilih edutoys?
Dari awal sebetulnya bikin edutoys, inginnya bikin sesuatu yang punya added value. Ga hanya lucu tapi juga berfungsi dan banyak manfaatnya. Edutoys yang pertama itu bentuknya softbook, storyboard, dan cutie cubic. Edutoys dipilih karena suka dengan dunia anak, suka gambar-menggambar, ingin membuat sesuatu yang memperkuat bonding (ikatan) antara orangtua dan bayinya. Edutoys cukup mewakili keinginan mendesain, membuat gambar-gambar lucu yang tidak hanya berfungsi sebagai pernak-pernik tapi punya nilai plus menstimulur bayi, termasuk mengedukasi orangtuanya juga. Karena banyak orangtua yang tidak bisa atau bingung ngajak main bayinya.
wanna read the whole story.. check this out
http://indonesiancrafters.blogspot.com/2012/02/craft-toys-education-edutoys-from.html
Now we a have almost 200 member. It is a lot of fun.
Spesial thanks to Dini Kunianing, a girl behind Indonesian Crafter's Blog
Craft + Toys + Education = Edutoys from Capungmungil
Hallo...hallo...
Minggu kedua setiap bulan blog ini akan diisi dengan profil salah satu member Indonesian Crafter atau biar keren sebutannya Crafter of the Month aja yah. Edisi pertama CotM (Crafter of the Month) ini dibuat khusus untuk pelopor grup IC, Mommy Dian Kusuma Wardhani atau biasa dipanggil Dini dengan brand-nya Capungmungil.
Member IC mungkin sudah banyak yang kenal dengan ibu dari dua orang anak kembar ini. Sarjana Teknik Arsitektur ITB ini adalah dosen di Universitas Brawijaya Fakultas Teknik yang mulai mengajar sejak awal Januari 2008. Ibu dari si kembar Keni dan Adit ini sudah memulai debut pertamanya menjadi seorang crafter sejak akhir tahun 2007, jadi saat mulai hamil sudah mulai mengerjakan karya pertama craft-nya hingga sekarang. Sekarang lebih konsentrasi untuk menulis buku anak (buku cerita dengan ilustrasi dari bahan flanel). Karyanya yang dikenal adalah mainan anakedutoys yang terbuat dari bahan kain flanel.
Berikut sedikit hasil wawancara yang menyengkan dengan owner Capungmungil di Sabtu sore.
Dulu pertama kali ketika memutuskan untuk memasuki dunia craft, apa karya pertamanya? Dan kenapa memilih edutoys?
Dari awal sebetulnya bikin edutoys, inginnya bikin sesuatu yang punya added value. Ga hanya lucu tapi juga berfungsi dan banyak manfaatnya. Edutoys yang pertama itu bentuknya softbook, storyboard, dan cutie cubic. Edutoys dipilih karena suka dengan dunia anak, suka gambar-menggambar, ingin membuat sesuatu yang memperkuat bonding (ikatan) antara orangtua dan bayinya. Edutoys cukup mewakili keinginan mendesain, membuat gambar-gambar lucu yang tidak hanya berfungsi sebagai pernak-pernik tapi punya nilai plus menstimulur bayi, termasuk mengedukasi orangtuanya juga. Karena banyak orangtua yang tidak bisa atau bingung ngajak main bayinya.
wanna read the whole story.. check this out
http://indonesiancrafters.blogspot.com/2012/02/craft-toys-education-edutoys-from.html
Jumat, 03 Februari 2012
Capungmungil On Nova
Kreasi Aplikasi Kain Flanel Dengan Desain Eksklusif
hi there.. sebetulnya ini postingan lama, saya selalu ingin mengumpulkan yang terserak dari semua perjalanan Capungmungil..termasuk saat diliput untuk Nova bonus Jawa Timur
My Special thanks to Noverita K. Waldan for a very nice interview
Jumat, 12 Agustus 2011
Kerajinan berbahan flanel memang sudah tak asing dan kian menjamur saja. Jika tak pintar berinovasi tentu akan dijauhi konsumen. Nah, tiga perempuan di Jawa Timur ini mencoba mencari peluang dari flanel. Tentu saja dengan inovasi dan kreasi yang beda.
Tahun 2007 menjadi awal berbisnis bagi Dian Kusuma Wardhani atau akrab dipanggil Dini. Seusai kuliah di ITB Fakultas Arsitektur dan menikah, Dini hijrah ke Malang, mengikuti jejak sang suami yang asli Malang. Ia sempat bingung, aktivitas apa yang akan ia lakukan di kota yang termasuk baru baginya. Dini lalu iseng mencoba membuat soft book dari kain. Kebetulan ia hobi menggambar.
Buku pertamanya berupa gambar hewan-hewan lucu dari kain flanel yang ditempel di atas kain flanel persegi dan disatukan menjadi buku. “Kenapa kain flanel, soalnya warnanya variatif dan cerah. Sempat tidak pedejuga, sih, apalagi kalau melihat karya kompetitor yang bisa memproduksi banyak. Tapi saya menyemangati diri sendiri karena saya merasa bisa mendesain gambar yang lucu-lucu,” papar Dini saat ditemui di rumah sekaligus tempat produksinya, Perumahan Meranti Wangi, Malang.
Bersama temannya, Dini mulai menawarkan soft book karyanya. “Kami tawarkan ke TK dengan harga Rp 50 ribu untuk tiga buku. Sayangnya, produk ini gampang copot dan tidak aman.” Tak hanya itu, pihak sekolah pun sulit menerima karena harus menunggu anggaran sekolah, jadi proses lakunya cukup lama. “Yang menyedihkan, ada salah satu guru mengatakan, cukup beli satu saja nanti tinggal disontek.”
Dini lalu mengubah konsep membuat edutoy dari kain flanel yang dijahit tangan, bukan hanya ditempel. “Pembuat pernak-pernik kain flanel, kan, sudah banyak tapi rata-rata tidak ada muatan edukasinya. Paling fungsinya sebagai hiasan saja. Nah, saya ingin ada nilai pendidikannya,” ujar Dini yang kemudian membuat website www.capungmungil.multiply.com. “Produk ini dinamakan capungmungil karena enak diucapkan dan didengar. Tidak ada makna tertentu. Ternyata, meski banyak yang melihat, pesanan tidak begitu banyak.”
Kebetulan seorang penulis buku anak, Arleen Amidjaya, tertarik apda produk Dini dan tanpa diminta, merekomendasikannya di milis orangtuanya. “Barulah tanggapannya luar biasa. Dari yang hanya bertanya sampai memesan,” papar Dini yang akhirnya mengerjakan sendiri semua proses produksinya karena belum bekerja dan belum punya momongan. “Mulai dari desain, menjahit, memotong, dan memasarkan, saya kerjakan sendiri.”
Ilustrasi Flanel
Di tengah perjalanan, Dini diterima menjadi dosen di Universitas Brawijaya Fakultas Teknik, kemudian melahirkan anak kembar, sehingga ia mulai membutuhkan pegawai untuk mengerjakan produk capungmungil. Kebetulan, ada mahasiswa yang mau kerja sambilan. “Dari awal saya bilang, desain yang dibuat di capungmungil tidak boleh sampai diketahui orang banyak. Jika mereka ingin buka usaha sendiri, ya, tak masalah, tapi jangan pakai desain dan merek yang sama. Harus dikembangkan lagi.”
Meski pegawainya sudah pindah ke Blitar, namun hingga kini masih tetap bekerja buat Dini. “Barang yang diproduksi berupa boneka jari dan boneka kecil dikirim lewat titipan kilat. Sementara barang pesanan khusus dibuat di rumah. Produknya berkembang, awalnya edutoys merambah ke barang interior seperti sarung bantal, tutup gelas, seprei, gorden, dan sajadah.”
Pada tahun 2010 Dini membuat buku kerajinan flanel dengan produk sarung bantal, taplak, atau penutup makanan. “Ternyata meski saya ada di Malang, asal ada network , produknya bagus dan unik pasti dicari. Malah disangkanya capungmungil dari Jakarta, tak percaya di Malang diproduksinya,” kata Dini sambil tertawa.
Sampai saat ini, sudah ada tiga buku yang diterbitkan Dini, berjudul Flanel untuk Make Over , selain board book dengan ilustrasi flanel. “Jadi, buku cerita aslinya dibuat dari flanel, lalu difoto dan dicetak. Kalau semua buku dibuat dari flanel, jatuhnya jadi mahal dan tidak memungkinkan untuk ongkos produksinya. Bayangkan saja, satu halaman terdiri banyak elemen yang pembuatannya harus detail.”
Diakui Dini, dalam bisnis ini kendala utamanya yaitu sulitnya mendapatkan penjahit. “Tiap kali ada penjahit baru, saya ajarkan lagi dan itu tak gampang. Pernah ada 10 penjahit part timer tapi tidak efektif karena hanya menghasilkan sedikit. Akhirnya, saya bertemu ibu rumah tangga yang semangat bekerja. Artinya, saat jahitannya jelek, dia mau mengulang jahitan. Jarak jahit itu harus rapi, bila perlu pakai penggaris biar sama ukurannya. Lama-lama akan terbiasa dan tak perlu bantuan penggaris lagi.”
Terhadap asisten rumah tangganya, Dini juga mengajarkan menjahit di sela-sela tugasnya. “Selain mendidiknya jadi kreatif, saya menghargai jerih payahnya. Jadi, mereka bisa menabung dari kerajinan ini. Apalagi, produk capungmungil 100 persen jahitan tangan. Kecuali sarung bantal dan taplak harus pakai mesin untuk menyambungnya. Makanya jadi lama pengerjaannya dan harganya mahal.”
Sampai Amerika
Menurut Dini, produksi akan lebih cepat jika dikerjakan bersama-sama. “Kelemahannya, tekstur flanel itu berbulu, jadi harus dikombinasi kain katun. Dijahit mesin pun hasilnya jadi kaku, lebih bagus dan menarik pakai tangan. Atau dikombinasi benang sulam, manik-manik, atau kancing agar lebih hidup.”
Capungmungil kini juga bisa ditemui di Alun Alun Jakarta dan Bandara Soekarno Hatta. “Moslem toys capungmungil juga sudha dijual di Amerika, lho. Ada warga muslim di sana yang punya usaha perlengkapan dan permainan muslim mengambil barang dari saya.”
Harga produk capungmungil pun beragam. Misalnya tempelan kulkas dan boneka jari Rp 8 ribu, sajadah Rp 150 ribu, sarung bantal Rp 65 ribu. Harga akan berbeda jika pesanan didesain dengan rumit. Kendati demikian, Dini mengaku enggan meniru mentah-mentah produk yang sudah ada. “Harus dimodifikasi dan disesuaikan dengan ciri khas capungmungil,” ujar Dini yang memiliki omset Rp 3-4 juta per bulan.
Pembelian akan meningkat saat banyak bayi lahir dan musim sekolah anak. “Begitu omzet turun saya cari peluang lain. Salah satunya kolaborasi dengan Bean Bag dan bemybean.com. Pemiliknya ada tiga orang, Cherie Anissa, Kiki Zakiya, Esthie Budiutami. Selama ini, kan, tampilannya selalu polos, nah saya ikut menambahkan aplikasi flanelnya. Ternyata menjadi bernilai lebih karena belum ada pesaing.” Atau berkolaborasi dengan birthday organization membuat goodie bag . “Syaratnya, nama saya harus dicantumkan. Bagi saya itu sebuah penghargaan terhadap karya.”
Hargai Karya
Sampai detik ini Dini tak menerima sistem keagenan, melainkan berjualan hanya lewat online . “Saya memang tidak mengejar produksi massal karena saya tergolong pembosan. Capungmungil ada di Alun Alun Jakarta pun karena di sana dijual barang-barang handmade berkualitas ekspor. Banyak yang minta jadi reseller, tapi susah sekali yang bisa dipercaya. Kadang label pembuatnya dicopot, diganti label agen. Bisa-bisa orang lebih mengenal agennya daripada pengrajinnya, kan.“
Sebagai perajin, Dini mengaku sakit hati dengan tindakan seperti itu. “Bukan masalah omset, tapi ini soal apresiasi terhadap karya saya. Ini buah karya, lho! Apa yang dihasilkan hari ini belum tentu besok dibuat bentuk yang sama, harus selalu berbeda. Di situlah letak kepuasannya. Kata suami, sih, saya seniman yang kebetulan bisa berdagang. Makanya, saya harus bisa menghargai sebuah karya. Kalau tidak bisa menghargai, tidak bakal maju!”
Noverita K Waldan /
Rabu, 01 Februari 2012
[February Giveaway] Capungmungil and Idekuhandmade
Hi everybody... ^^
Capungmungil had an opportunity to be a sponsor on Idekuhandmade's Giveaway
you can win my 2nd Craft Book.. there are 3 book to win..yeeey!!
how to win?? visit http://idekuhandmade.blogspot.com/2012/02/february-giveaway.html
Happy Crafting ^^
Langganan:
Postingan (Atom)